Guru H. Ibrahim dilahirkan di Kampung Tengah Jambi. Tidak ada informasi mengenai kelahirannya, berkemungkinan pada pertengahan abad ke-19 M, lebih tua usianya dibandingkan dari Guru H. Abdus Somad, dan wafat di Jambi pada tahun 1922 M. Ayahnya adalah seorang ulama besar Jambi yang pemah mengajar di Masjidil Haram bemama Syekh Abdul Majid al-Jambi bin Syekh Muhammad Yusuf. Ayahnya yang lama tinggal di Mekkah dan sekaligus penasehat Sulthan Thaha menginginkan adanya Madrasah di Jambi.
Sabtu, 19 April 2014
Pangeran Wiro Kusumo
Siapa Pangeran Wiro Kusumo?
Sejarah Jambi dari pertengahan 1800an sampai bagian pertama 1900an, diisi dengan kegiatan dari keturunan Arab seperti Idrus (Sayyid Idrus bin Hasan Al Jufri, atau Habib Idrus). Kakek Sayyid Idrus lahir sebagai seorang bangsa Arab tulen berasal dari semenanjung Arab dan telah bermigrasi ke Hindia Timur pada akhir abad ke 18. Sayyid Idrus memiliki darah Jambi, karena ayahnya telah memperistri salah satu wanita dari kesultanan Jambi, dan nantinya diapun melakukan hal yang sama.
KH. Abdul Qodir bin Guru H. Ibrahim (Pendiri Ponpes As'ad Jambi)
Guru H. Abdul Qodir bin Guru H. Ibrahim (disingkat Guru Qodir) dilahirkan di Kampung Tengah Jambi, pada tahun 1914 M bersamaan dengan 18 Safar 1332 H. la terlahir sabagai anak seorang ulama terkenal di Jambi bernama Guru H. Ibrahim bin Syekh Abdul Majid al-Jambi bin K.H. M Yusuf bin’Abid bin Jantan Bergelar Sri Penghulu, seorang pelopor pendidikan dan tokoh pendiri oraganisasi Tsamaratul Insan. la wafat pada hari Jumat 10 juli 1970 di Jakarta.
Sayyid Ali bin Abdurrahman al-Musawwa (Tokoh Ulama Jambi)
Sayyid Ali bin Abdurrahman al-Musawwa ini adalah salah seorang Tokoh yang berpengaruh dalam berdirinya Tsamaratul Insan sekaligus Pondok Pesantren, karena berkat kedekatannya dengan Belanda pada waktu itu. la merupakan arsitek dan pemborong dari pembangunan madrasah-madrasah di Jambi.
Madrasah-madrasah terbut adalah :
KH. Abdus Somad bin H. Ibrahim (Hoofd Penghulu Jambi)
Guru H. Abdus Somad bin H. Ibrahim (Hoofd Penghulu Jambi) ini dilahirkan di Kampung Tengah, mengenai tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti karena kurangnya data mengenai itu. Tetapi kemungkinan besar menjelang akhir abad XIX atau sekitar tahun 1870-an. Ayahnya bernama Haji lbrahim seorang saudagar di daerah Jambi.
Hoofd Penghulu merupakan jabatan yang diberikan oleh Penjajah Belanda dengan tugas mengepalai wali hakim di tiap-tiap marga dalam keresidenan Jambi, menyelesaikan berbagai sengketa perkawinan, menjadi wali hakim, termasuk menentukan rukyatul hilal (Qodi al-Qudot).
Langganan:
Postingan (Atom)